Satu Ungkapan, Satu Rasa

Ia bukan sekadar ungkapan, ianya suatu rasa.

Zaman sekolah, zaman matrik, zaman universiti membangunkan memori. Tiap memori menggambarkan warna, suka dan duka. Kita melangkah dengan jayanya, namun ada ketikanya, kita toleh sekilas ke belakang, mengetap bibir, menggamit nostalgia lama.

Kawan-kawan adalah aset berharga saat diri mahu mengenali, menggali ilmu, memahirkan cara, meneladani yang baik. Sayangnya pada mereka, hanya Allah yang tahu. Maaf, andai diri masih belum sempurna menjadi teman yang baik, teman yang mencontohi, teman yang meleraikan azab duka dan curiga.

Sayang, kamu semua adalah bakal isteri, bakal ibu, bakal guru (kepada anak-anakmu dan orang lain), bakal nenek, bakal jenazah dan bakal menjadi ahli syurga. Maka bersungguh-sungguhlah merebut yang akhir itu, dalam mengejar pahala duniawi. 

"Ya Allah, suburkanlah cinta kami kepadaMu."

Perempuan, hatinya lembut. Lelaki, jangan sesekali kau egois, menengking mereka. Kerana air mata mereka mudah tertumpah. Seringkali ada yang menangis meminjam bahu. Sayunya hati. Ya, aku turut merasai apa yang mereka rasa. Aku ikut marah dan sedih dengan apa yang berlaku. Namun, hanya pelukan erat dan sedikit pesan yang mampu ku luahkan. Sesungguhnya Allah sedang menguji apakah ketika dilanda kesakitan, kita masih sabar dalam melakukan ketaatan.

Sayang, hilang cinta manusia takpe, mungkin sedih sikit. Yang penting tak hilang rahmat Allah. Itu sahaja, jangan kejar jauh-jauh manusia ni. Biarkan. Let those who underestimate you because of your weaknesses see how strong you can be with Allah s.w.t :')

Dear friends, I ♥ You :)

When you love people the right way, you will never lose. No matter what path life may force you to choose.
Take care darlings.

Follow @sachiasukai